Selasa, 27 Januari 2015

7 CARA BELAJAR

Anak yang memiliki nilai bagus disekolah merupakan kebanggaan orang tua serta dirinya sendiri. Tetapi rajin belajar belum tentu menjadikan nilai-nilai pelajaran anak anda meningkat.
Begitu banyak faktor yang mempengaruhi konsentrasi anak dalam belajar. Apakah lingkungan belajar dirumah sudah mendukung untuk anak belajar lebih efesien?
Berikut ini beberapa faktor yang cukup mempengaruhi konsentrasi belajar anak.
1. Matikan Musik dan TV
Meski anak belajar di ruangan terpisah dengan ruangan menonton TV keluarga, tapi bukan nggak mungkin suara musik dan televisi tersebut tetap terdengar dan menganggu konsentrasi belajarnya. Apalagi jika si kecil memang sebenarnya gemar menonton TV. Jadi, bukannya fokus belajar, pikirannya akan mudah teralihkan dengan suara TV yang didengarnya. Jika memang sudah waktunya untuk anakmu belajar, minta pengertian anggota keluarga lain untuk mematikan TV sementara waktu selama waktu belajar.
2. Jangan Belajar Banyak Sekaligus
Saat akan belajar, ternyata anakmu memiliki beberapa PR atau ulangan sekaligus. Nah, PR atau ulangan ini nggak mungkin baru diberitahukan oleh gurunya sehari sebelumnya dong. Minimal, beberapa hari sebelum PR harus dikumpulkan atau ulangan dilakukan, guru sudah memberitahukannya. Agar hasil belajar maksimal, jangan belajar semuanya sekaligus pada satu malam. Mungkin hal ini efektif untukmu saat masih sekolah dulu, tapi belum tentu anakmu juga bisa begitu. Lebih baik belajar hanya satu ada dua mata pelajaran dalam semalam agar apa yang anakmu pelajari lebih mudah diingat dan nggak tertumpuk-tumpuk dengan mata pelajaran lain. 
3. Jauhi Gadget
Jika memang saat belajar nggak memerlukan komputer, laptop, atau tablet untuk browsinginternet, sebaiknya jauhkan gadget di saat anakmu sedang belajar. Berdekatan dengangadget canggih tersebut, bahkan games portablemiliknya, bisa membuat anak tergoda untuk memainkannya sebentar saja. Padahal, saat sudah mulai bermain, waktu yang digunakan nggak akab mungkin sebentar, “Isolasi” si kecil dari hal-hal tersebut saat sedang waktunya untuk belajar. Sebaliknya, ijinkan anak untuk tetap bisa bebas bermain gadget kesayangannya saat malam libur.
4. Pintar Atur Waktu
Saat PR atau ulangannya sedang banyak, nggak mungkin anakmu bisa menyelesaikan belajarnya hanya dalam waktu satu jam. Jika memang di hari biasa satu jam sudah cukup untuk anakmu belajar, maka jangan berlakukan hal ini saat dirinya sedang banyak PR atau ulangan. Perpanjang waktu belajar anak hingga dua atau tiga jam agar mereka nggak perlu terburu-buru menyelesaikan soal atau menghapal materi. Buatlah waktu belajar yang fleksibel untuk anak agar dia bisa belajar dengan maksimal. 
5. Jangan Menunda
Ada anak yang langsung merasa mengantuk saat disuruh belajar, ada juga yang tiba-tiba merasa sakit perut, atau bisa saja anak meminta “syarat” sebelum belajar seperti minum susu dulu, dan sebagainya. Nah, agar anak lebih disiplin saat belajar, ajarkan mereka untuk jangan menunda-nunda belajar. Jika memang sudah masuk waktunya jam belajar, hentikan apapun kegiatan mereka saat itu juga. Matikan TV, jauhkangadget kesayangannya, dan temani hingga mereka selesai belajar. Sebagai orangtua, kamu pasti tahu apakah anakmu benar-benar mengantuk dan sakit atau apakah itu hanya alasan mereka untuk menunda belajar. Jika si kecil sudah mulai disiplin belajar sejak dini, maka hal itu akan terbawa padanya sampai dewasa.
6. Hindari Lingkungan Berisik
TV dan musik sudah dimatikan, tapi kamu memiliki bayi atau balita yang nggak bisa diminta untuk diam dan masih saja berisik? Bukan nggak mungkin hal inilah yang mengganggu konsentrasi belajar anak. Hal ini diperburuk dengan rasa malasnya saat belajar, sehingga membuat anak benar-benar nggak fokus dengan apa yang dipelajarinya. Cara menyiasatinya, kamu bisa menempatkan anakmu yang masih kecil di dalam kamar sehingga suaranya nggak terdengar ke luar atau juga sebaliknya, tempatkan anakmu yang akan belajar di kamar yang tenang dan sunyi sehingga konsentrasinya bisa terkumpul. 
7. Bantu Cek Jadwal Sekolah
Di siang hari, saat ditanya anakmu bilang kalau mereka nggak memiliki PR untuk besok. Tapi, begitu membereskan buku di malam hari, mereka baru sadar kalau ada dua PR yang wajib dikumpulkan besok. Nah, kebiasaan anak yang kurang terorganisir ini merupakan salah satu faktor belajarnya nggak maksimal. Karena itu, jangan benar-benar mengandalkan ingatan anakmu untuk mengetahui apakah ada PR atau ulangan besok hari. Ikut periksa tas sekolahnya dan jangan lupa tanyakan pada anak sepulang sekolah di saat ingatannya masih segar. Agak merepotkan memang. Tapi, kamu akan lebih repot lagi jika anak terus-menerus lupa akan PR dan ulangannya.    

Rabu, 29 Oktober 2014

PUISI JAWA

                                             WAYAH ESUK PEDUT ANGENDANU

rong puluh tahun kepungkur aku lan sliramu nate mlaku ana dalan kene
saklawase ora nate ketemu
saliramu lan saliraku wus beda ora kaya biyen nalika isih tak kanthi
gandaning wengi mau isih sumrebak ngebaki pedut wayah esuk

wus aja mbok tangisi lakon kang wus kapungkur
wus pirang wayah ketiga tak lakoni nganti rambut warna ireng lan putih
ing dalan iki rong puluh tahun kepungkur
ana cerita rinajut endah

dik, kala kala sliramu isih dadi impenku
pirsanana ana nduwur kae
ana teja manther ing sela-selaning gegodongan
lan lintang panjer wengi sing isih kari sakmenir gedhene

saiki aku lan sliramu linambaran rasa kangen
simpenen kangenmu ana impen